Rabu, 11 November 2015
Siswa SMA Trensains Tebuireng melakukan Napak Tilas Peninggalan Kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto
Siswa SMA Trensains Tebuireng melakukan Napak Tilas Peninggalan Kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto
Seringkali kita mendengar slogan “Jas Merah” yang merupakan singkatan dari “Jangan sekali-kali melupakan Sejarah”, istilah tersebut memang tepat. Tanpa sejarah tidak akan ada masa sekarang maupun masa depan. Hal itu karena sejarah merupakan runtutan kejadian bukan hanya yang ada di masa lalu melainkan masa sekarang dan akan datang yang merupakan akibat adanya masa lalu.
Sebagai generasi penerus bangsa, para pelajar diharapkan memiliki wawasan kebangsaan yang tinggi. Tujuannya agar bisa memupuk rasa nasionalisme dan rasa bangga para generasi penerus bangsa terhadap bangsanya sendiri. Selain itu, yang paling penting adalah agar mereka lebih mengenal negaranya, baik sejarah maupun budaya Indonesia.
Salah satu cara agar para pelajar mengenal sejarah bangsa, yaitu dengan memperkenalkan peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di sekitar kita. Sebelum Indonesia seperti sekarang ini, bangsa Indonesia telah menempuh perjalanan panjang. Setelah kehidupan praaksara berakhir, bangsa Indonesia mengenal simbol-simbol yang digunakan dalam tulisan. Budaya tersebut pada mulanya dibawa oleh para pedagang dari luar Nusantara terutama India sehingga berkembang juga agama Hindu-Buddha di Indonesia.
Bukti perkembangan agama Hindu-Buddha di Indonesia ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Nusantara. Di antaranya seperti Mataran Kuno, Sriwijaya, Medang Kamulan, Kediri, Singosari, Majapahit, dan masih banyak yang lainnya. Kerajaan-kerajaan tersebut banyak meninggalkan benda-benda sejarah serta tradisi dan budaya yang masih ada dan tetap terpelihara hingga sekarang. Begitu pun dengan kerajaan Majapahit sebagai kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Indonesia bahkan Asia juga meninggalkan sejarah yang menjadikan negara Indonesia seluas ini, yaitu mempersatukan Nusantara.
Pada kegiatan ini para santri diajak untuk melihat dan mengamati sisa peradaban kerajaan Hindu-Buddha terbesar, yaitu Kerajaan Majapahit. Sisa peradabannya masih banyak ditemukan di sekitar kita seperti di Trowulan, Mojokerto. Situs-situs tersebut merupakan aset bangsa dan bukti sejarah perkembangan bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan. Tujuannya agar seluruh bangsa Indonesia dari segala generasi tidak melupakan sejarah dan kebesaran bangsa Indonesia.
ini beberapa dokumentasi kegiatan santri sma trensains tebuireng di trowulan. silahkan simak videonya :
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar